A. Uji Kesukaan (Uji Hedonik)
Uji hedonic merupakan suatu
kegiatan pengujian yang dilakukan oleh seorang atau beberapa orang panelis yang
mana memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan atau ketidaksukaan
konsumen tersebut terhadap suatu produk tertentu (Gusfahmi, 2011). Uji kesukaan juga disebut uji hedonik.
Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya
(ketidaksukaan). Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau
kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat – tingkat
kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal “ suka “ dapat mempunyai
skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka.
Sebaliknya jika tanggapan itu “ tidak suka “ dapat mempunyai skala hedonik
seperti suka dan agak suka, terdapat tanggapannya yang disebut sebagai netral,
yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka ( neither like nor dislike ).
Skala hedonik dapat direntangkan atau
diciutkan menurut rentangan skala yang
ikehendakinya. Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik
dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini dapat
dilakukan analisis secara statistik. Penggunaan skala hedonik pada prakteknya
dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan. Sehingga uji hedonic sering
digunakan untuk menilai secara organoleptik terhadap komoditas sejenis atau
produk pengembangan. Uji hedonik banyak digunakan untuk menilai produk akhir
(Wagiyono, 2003). Uji hedonic paling sering digunakan untuk menilai
komoditi sejenis atau produk pengembangan secara organoleptik.Jenis panelis
yang bisa digunakan untuk melakukan uji hedonic ini adalah panelis yang agak
terlatih dan panelis tidak terlatih. Penilaian dalam uji hedonic ini bersifat
spontan.Ini berarti panelis diminta untuk menilai suatu produk secara langsung
saat itu juga pada saat mencoba tanpa membandingkannya dengan produk sebelum
atau sesudahnya (Gusfahmi, 2011).
Uji
hedonik lebih subyektif daripada uji pembedaan. Karena sifatnya yang sangat
subyektif itu beberapa panelis yang mempunyai kecenderungan extrim senang atau
benci terhadap suatu komoditi atau bahan tidak dapat digunakan untuk melakukan
uji hedonik. Tetapi panelis orang extrim ini mungkin masih dapat digunakan
untuk menilai dengan uji pembedaan. Jika pada uji pembedaan dikehendaki panelis
yang peka, pada uji hedonik dapat dilakukan menggunakanan panelis yang belum
berpengalaman sekalipun. Pada uji hedonik tidak ada contoh pembanding atau
contoh baku. Jika pada uji pembedaan panelis diwajibkan mengingat – ingat
contoh pembanding, maka pada uji hedonik justru panelis dilarang mengingat –
ingat atau membandingkan dengan contoh yang diuji sebelumnya. Tanggapan harus
diberikan segera dan secara spontan. Bahkan tanggapan yang sudah diberikan
tidak boleh ditarik kembali meskipun kemudian timbul keraguan.
Prinsip
Panelis diminta untuk mencoba suatu produk tertentu,
kemudian setelah itu panelis diminta untuk memberikan tanggapan dan penilaian
atas produk yang baru dicoba tersebut tanpa membandingkannya dengan yang lain.
Organisasi Pengujian
Jumlah Panelis, Agak Terlatih : 20 –
25 Orang
Tidak Terlatih :
80 Orang
Jumlah contoh setiap penyajian
- Contoh yang sulit dinilai : 1 – 6 contoh
- Contoh yang mudah dinilai : 1 – 12 contoh
Cara Penyajian Contoh
Contoh
uji hedonik disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian panelis tidak
mengulang-ulang penilaian atau membanding-mbandingkan contoh yang disajikan.
Sehingga untuk satu panelis yang tidak terlatih, sebaiknya contoh disajikan
satu per satu hingga panelis tidak akan membanding-bandingkan satu contoh
dengan lainnya. Sebagai contoh dapat disajikan 3 jenis teh kotak dari 3 macam
merek. Cara penyajian contoh dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut ini.

Gambar
4.1. Cara penyajian contoh Uji Hedonik satu persatu

Gambar 4.2 Cara penyajian contoh Uji
Hedonik sekaligus
Tabel 5. Skala Hedonik


B. Statistika Pengolahan data pengujian
Statistika pengelohan data dan laporan
pengujian yang penting antara lain adalah penyusunan data atau penataan data
sampai dengan diperoleh tentang jenis data frekuensi data. Tampilan data dalam
bentuk tabel, grafik atau diagram perlu untuk meningkatkan kualitas informasi.
Selanjutnya adalah tahapan pengolahan data yang meliputi analisis pemusatan dan
penyebaran data. Pengolahan data suatu pengujian bertujuan untuk mendapatkan
nilai:
- Nilai rata-rata atau nilai tengah pengujian
- Keragaman dari nilai pengujian
- Simpangan baku dari nilai-nilai pengujian
Cara pengolahan data yang sering
digunakan adalah dengan menggunakan analisis keragaman /analisis peragam (
Analisys of varian atau ANOVA).
Analisis
sidik ragam ( Analysis of Variance ) adalah analisis yang paling umum
digunakan untuk mengolah data secara kuantitatif.
Faktor koreksi = Fk = Jkt/ (n1 x n2) =
Jk Contoh = (JKT /n1) – Fk =
Jk Panelis = Jk Panelis= (JKT/n2)-
Fk =
Total Jk = JKT– Fk
db contoh = n2 -1 =
db Panelis = n1 -1 =
db Kesalahan = db Total – ( db n1 + db
n2 ) =
db Total = (n1 x n2 ) – 1 =
Jk Kesalahan = Total Jk – (Jk Contoh +
Jk panelis) =
Kuadrat tengah Contoh = KT Contoh = JK
contoh / db contoh
Kuadrat tengah Panelis = KT Panbelis =
JK Panelis / db Panelis
KT Kesalahan
(galat) = Jk Kesalahan / db Kesalahan
F Hitung Panelis =
KT Contoh / KT panelis
Contoh
:
Hal yang harus dilakukan terhadap penilaian panelis
tersebut adalah mengkonversikan hasil uji dalam suatu skala numerik. Misalnya
untuk warna sirup yang amat sangat baik diberi nilai 6 dan nilai 1 diberikan
untuk warna sirup yang sangat jelek. Maka hasil pengujian tersebut dapat
ditabulasikan seperti pada Tabel berikut
|
Panelis
|
815
|
558
|
394
|
Total
|
|
P1
|
3
|
2
|
3
|
8
|
|
P2
|
4
|
6
|
4
|
14
|
|
P3
|
3
|
2
|
3
|
8
|
|
P4
|
1
|
4
|
2
|
7
|
|
P5
|
2
|
4
|
2
|
8
|
|
P6
|
1
|
3
|
3
|
7
|
|
P7
|
2
|
6
|
4
|
12
|
|
P8
|
2
|
6
|
2
|
10
|
|
Jumlah
|
18
|
33
|
23
|
74
|
FK =
=
228,17
JK Contoh =
- 228,17
=
14,58
JK Panelis =
- 228,17
JK Total = 32 + 42
+ 32 + ... + 22 – 228,17
= 47,83
Daftar sidik ragam contoh sirup
|
Sumber keragaman
|
db
|
JK
|
KT
|
F Hitung
|
F Tabel
|
|
|
5%
|
1%
|
|||||
|
Contoh
|
2
|
14,58
|
7,29
|
3,36
|
3,74
|
6,51
|
|
Panelis
|
7
|
15,16
|
2,17
|
|||
|
Galat/Kesalahan
|
14
|
18,09
|
|
|||
|
Total
|
23
|
47,83
|
|
|
|
|
Kesimpulan :
F Hitung < F Tabel
5% à Tidak ada Beda
nyata
F Hitung < F Tabel 1% à Tidak ada beda nyata antar contoh pada tingkat 1%
Sumber :
Gusfahmi, Ahmad. 2011.
Uji Penerimaan. Achmadgusfahmi.blogspot.com
Diakses tanggal 21 Oktober 2012. Pukul 08:19.
Wagiyanto. 2003. Menguji
Kesukaan Secara Organoleptik.









